
Uang jajan mepet? Tenang, Gen Z punya cara sendiri buat tetap cuan!
Gen Z alias mereka yang lahir sekitar tahun 1997 sampai 2012 hidup di tengah gempuran teknologi digital dan bayang-bayang krisis ekonomi global. Gak heran kalau gaya mereka ngatur duit beda jauh dari generasi sebelumnya.
Dari investasi receh via aplikasi sampai ngelola budget lewat spreadsheet aesthetic, Gen Z tahu banget caranya bertahan hidup di era serba nggak pasti.
Gaya finansial Gen Z ini lagi jadi perhatian banyak pihak dari bank, fintech, sampai perusahaan. Mereka cenderung melek finansial, tapi juga punya sisi impulsif dan digital-first.
Cek Deh Artikel Ini: Fun Fact Kopi: Kambing Joget Hingga Mood Swing
Ini Dia 8 Kebiasaan Finansial ala Gen Z yang Nggak Biasa:
Ngomongin duit emang nggak ada habisnya, apalagi kalau udah nyentuh Gen Z. Generasi yang katanya boros, tapi tiba-tiba ngerti kripto, nabung buat healing, dan punya tabungan darurat sejak usia belasan.
Hmm… agak plot twist, ya? Ternyata, banyak dari mereka punya cara unik bahkan anti-mainstream dalam ngatur finansial. Bukan cuma sekadar ngirit, tapi juga mikirin masa depan dengan cara yang out of the box. Yuk, intip 8 kebiasaan finansial Gen Z yang beda dari generasi sebelumnya. Siapa tahu kamu juga relate!
Lebih Pilih E-Wallet daripada Dompet Fisik

Cashless bukan cuma gaya, tapi lifestyle. Gen Z lebih nyaman pakai e-wallet buat semua transaksi, dari jajan sampai bayar kosan. Praktis, ada cashback, dan hemat waktu.
Cek Deh Artikel Ini: Fun Fact Kopi: Kambing Joget Hingga Mood Swing
Dulu Kita Nabung di Celengan, Gen Z Udah Main Investasi

Mereka bukan cuma tahu soal saham dan kripto, tapi juga ngegas buka akun Reksadana dan belajar lewat TikTok. Banyak Gen Z yang udah punya portofolio investasi sejak SMA.
Belanja Impulsif? Yes, Tapi Pake PayLater

Mereka doyan belanja online, tapi juga suka manfaatin fitur cicilan digital. Buat Gen Z, PayLater itu kayak “teman di tanggal tua” tapi juga harus tahu batas.
Side Hustle Jadi Gaya Hidup

Satu pekerjaan nggak cukup? Tenang, Gen Z udah terbiasa freelance, buka toko online, jadi content creator, atau jualan digital product. Prinsipnya multiple income stream or nothing.
Cek Deh Artikel Ini: Cara Pakai Google Veo 3, Gemini dan Flow Langsung Generate Text to Video
Budgeting via App, Bukan Buku Tulis

Catat pengeluaran pakai aplikasi kayak Spendee, Notion, atau Excel. Gen Z suka yang visual, rapi, dan bisa diakses kapan aja. Finansial itu harus digital-friendly.
Melek ESG: Duit Harus Bernilai Sosial

Mereka bukan cuma mikirin cuan, tapi juga dampak. Gen Z lebih milih investasi di perusahaan yang peduli lingkungan dan etis. ESG dan green finance bukan istilah asing buat mereka.
Belajar Finansial dari Platform Media Sosial

Sumber belajar bukan dari seminar mahal, tapi dari konten edukatif singkat yang relatable. Gen Z percaya sama edukasi peer-to-peer, bukan teori rumit dari buku.
Value-driven Spending: Hidup Harus Seimbang

Mereka nggak pelit, tapi mindful. Gen Z rela spend lebih buat hal yang penting buat mereka kesehatan mental, self care, atau pengalaman berkesan. Prinsipnya spending with purpose.
Kesimpulan: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Gen Z?
Mereka memang beda, tapi bukan berarti sembarangan. Gen Z tahu apa yang mereka mau, termasuk dalam urusan finansial. Gaya mereka mungkin bikin generasi sebelumnya bingung, tapi justru dari situ muncul inovasi dan kesadaran baru soal keuangan.
FAQ (Answer Engine Optimization)
Q: Apakah Gen Z suka investasi?
A: Ya, Gen Z mulai tertarik investasi sejak dini, terutama lewat platform digital seperti Reksadana, saham, dan kripto.Q: Apa kebiasaan finansial paling khas Gen Z?
A: Mereka cenderung cashless, melek teknologi, dan lebih suka belajar keuangan dari media sosial.Q: Apakah Gen Z boros?
A: Tidak selalu. Meski konsumtif, Gen Z juga mindful dan value-oriented dalam membelanjakan uang.